Wednesday, September 2, 2009

Meningkatkan Ibadah di Bulan Ramadhan dengan Penuh Keikhlasan

Imam Bukhori dalam kitab (Shohehnya) mengatakan: Nabi Muhammad Saw adalah orang yang paling dermawan dengan kebajikan, dan ketika bulan ramadhan datang beliau meningkatkan kedermawaannya. Begitu pula dalam kitab (Ianatuttholibin) dijelaskan: Imam Syafi'I menamatkan Al-qur'an pada setiap harinya sekali, namun pada bula ramadhan beliau tingkatkan menjadi dua kali sehari, semua itu dilakukan dalam sholat.


Betapa beruntungnya kita yang masih diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk bertemu dengan bulan yang indah dan suci ini, awalnya dihiasi dengan rahmat kasih sayang tuhan, pertengahannya dihiasi dengan magfiroh ampunan tuhan dan akhirnya dihiasi dengan itqun minannar bebas dari api neraka.


Sungguh tak terasa ramadhan begitu cepat perjalanannya, laksana kereta api super exekutive yang melaju dengan kencang, dalam sekejap mata hilang dari hadapan kita, hanya penumpanglah yang harus selalu siap dan siaga di Stasiun, agar tidak ketinggalan dengan sia-sia.


Di bulan yang suci ini, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang ketinggalan dengan sia-sia, rugi dan hampa, disaat orang-orang lain bergembira, senyum manis menuai kesuksesan, karena berhasil mendapatkan titel taqwa.


Bersegeralah menuju ampunan tuhan, dengan berlomba-lomba mengisi bulan yang penuh cinta ini dengan kebajikan, tingkatkan amal ibadah, tingkatkan kualitas dan mutu sholatnya, lembutkan hati untuk rela mendarmakan sebagian harta sesuai dengan kemampuan, hilangkan sikap sombang dan tinggi hati. Lakukan dengan keikhlasan yaitu membersihkan amal kebajikan dari pandangan manusia, dan membatasi kehendak beramal semata-mata karena Allah Swt, bukan karena selainNya.


Dan juga hindari riya' dalam beramal karena riya' akan menghancurkan nilai amal ibadah kita di hadapan sang Pencipta, Allah Swt tidak mau disekutukan atau disirikin dalam ibadah, oleh karenanya kita harus berhati-hati dengan syirik kecil ini (riya').


Syirik ada dua: pertama: syirik besar, yaitu menyembah selain Allah Swt, seperti menyembah berhala, patung, kayu, hewan, batu dll. Syirik ini merupakan dosa besar yang tidak mendapatkan ampunan dari Allah Swt sebelum bertaubat dengan sebenar-benarnya. Kedua: syirik kecil, yaitu riya' mempamerkan amal kebajikan kepada orang lain, supaya mendapat pujian.


Pada hari akhir ada sekelompok kaum, ketika di dunia mereka adalah orang-orang yang rajin melaksanakan ibadah sholat, puasa, zakat, haji dll. mereka berbondong menuju pintu sorga, ketika mereka sampai di pintu sorga, mereka disetop sama penjaga sorga, dilarang untuk masuk, lalu mereka bertanya ke penjaga sorga: kenapa kami dilarang untuk masuk, apa kesalahan kami, kami orang-orang yang rajin sholat, rajin zakat, rajin puasa dan rajin melakukan kebaikan ketika hidup di dunia, kemudian si penjaga sorga mejawab: amal-amal ibadah kamu sekalian tidak ada nilainya di sisi Allah Swt, amal ibadah kamu sekalian laksana sampah karena kamu sekalian beribadah hanya mengharap pujian manusia (Riya') bukan tulus karena Allah Swt.


Oleh karenanya mari dijaga keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang lainnya, Agar apa yang kita lakukan tidak sia-sia, karena ibadah dengan penuh ketulusanlah yang akan di terima oleh Allah Swt. Amin ya Robb..!

No comments: