Tuesday, September 1, 2009

Bulan Ramadhan Syaitan diikat..?

Ada sebuah hadist yang berbunyi:“Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Bukhori, Muslim).

Lalu timbul pertanyaan apakah syaitan betul-betul diikat pada bulan ramadhan? kalau benar syaithan diikat, lantas kenapa maksiat masih terjadi di mana-mana, masih terjadi pembunuhan, masih terjadi perzinahan, masih terjadi penipuan, masih terjadi korupsi, masih terjadi kezholiman dan kejahatan-kejahatan lainnya di bulan ramadhan.

Imam Assuyuti dalam kitab (Addibad Ala Muslim) menjelaskan, ada tiga pendapat untuk jawaban pertanyaan di atas:

Pendapat pertama: syaitan dibelenggu atau diikat hanya dari orang-orang yang melaksanakan puasa ramdhan sesuai dengat syarat-syaratnya dan senantiasa menjaga tata keramanya puasa. sedangkan orang-orang yang tidak menjaga tata kerama puasa, maka syaitan tidak diikat dari mereka, misalnya: dia berpuasa tetapi tidak melaksakan sholat lima waktu, dia berpuasa tetapi masih terus menggunjing, dia berpuasa tetapi dia tidak menjaga pandangannya atau dia berpuasa tetapi bukanya dengan makanan dan minuman yang haram. orang-orang yang berpuasa seperti ini mereka tidak mendapatkan apa-apa dari puasa mereka, kecuali rasa lapar dan haus belaka.

Pendapat kedua: syaitan benar diikat dan dibelenggu dari semua orang yang berpuasa, adapun maksiat yang masih tetap terjadi di bulan ramadhan, itu dikarenakan sebab-sebab yang lain, bukan syaitan. yaitu jiwa yang memerintahkan kepada kejelekan, teman-teman duduk yang jelek dan tabiat yang memang senang dengan fitnah dan pertikaian sebelum bulan ramadhan, sehingga kebiasaan-kebiasaan yang jelek tersebut terbawa hingga bulan yang suci ini.

Pendapat ketiga: yang dibelenggu adalah syaitan dari kalangan jin yang sangat jahat (bos-bosnya syaitan). Sedangkan syaitan-syaitan yang kecil dan syaitan-syaitan dari kalangan manusia tetap berkeliaran tidak dibelenggu. oleh karenanya maksiat dan kejahatan yang terjadi di bulan ramadhan jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan bulan-bulan selain ramadhan.

Dan penulis lebih cenderung memilih pendapat yang pertama, Namun bisa jadi syaitan tidak diikat dalam arti yang sebenarnya, tetapi seakan-akan terikat, karena ibadah dan amal-amal sholeh dengan penuh keimanan dan keikhlasan yang dilakukan manusia di bulan ramadhan, sehingga tidak ada ruang dan kesempatan bagi syaitan untuk menggoda dan mempengaruhi mereka yang senantiasa menjaga syarat dan tata kerama puasa, yang menyebabkan syaitan seolah-seolah terikat dan terbelenggu. wallahua'lam.










No comments: